Sabtu, 23 Februari 2013

Waspadai Dating Violance



Belakangan ini timeline Twitter situs berita dan infotaiment penuh berita kekerasan yang dialami aktris dan penyanyi Ardina Rasti. Yang bikin makin miris, yang melakukannya adalah pacarnya sendiri. How Come? Seseorang yang baru berstatus pacar, yang sebetulnya bisa aja kita nggak terikat apapun dengannya, berani melakukan itu.


Girls, dating violance atau kekerasan dalam pacaran makin sering terjadi. Dari data Komnas Perempuan 2011, ada 113.878 kasus kekerasan terhadap cewek, dan 1.405 kasus diantaranya adalah kasus kekerasan dalam pacaran. Waduh!

Berawal Dari Kekerasan Verbal Emosional
Dating violence biasanya diawali dengan kekerasan verbal emosional yang membuat seseorang merasa direndahkan dan merasa nggak pantas. Misalnya, mengungkit-ungkit masa lalu. Kalau itu sudah dilakukan tingkat kekerasan meningkat menjadi kekerasan fisik, dan yang paling atas itu seksual yaitu dipaksa berhubungan intim.

Did you know, ada lima bentuk kekerasan dalam pacaran, yaitu :
  • Kekerasan Psikologis, seperti menghina, cemburu berlebih, mengancam, mempermalukan pasangan, dan memuji orang lain tanpa mempedulikan perasaan pacar.
  • Kekerasan fisik, seperti memukul, menampar, menendang, mendorong, mencengkram dengan keras, mencubit dan memperlakukan kasar, apalagi di depan umum.
  • Kekerasan ekonomi, seperti meminta uang ke pacar alias morotin.
  • Kekerasan seksual, seperti hubungan intim yang dipaksakan atau tindakan pemekorsaan.
  • Tindakan stalking seperti membuntuti, mengikuti dan aktivitas lain yang menganggu privasi dan membatasi aktivitas harian pacar.
Yup! Stalking, Jealous berlebihan, juga termasuk faktor yang memicu dating violence lho. Karena kalau dibiarkan, bisa meningkat ke perilaku kasar. Sebagian dari remaja kadang masih nggak menyadari dan kurang waspada bahwa itu bisa menimpa mereka.

Menghadapinya memang kadang sulit karena hal klasik yang sering muncul dalam kasus dating violence. Misalnya, pacar mukul karena jealous, beralasan terlalu sayang dan takut kehilangan kita. Padahal, kekerasan dalam bentuk apapun kepada siapapun, dengan alasan apapun, nggak pernah dibenarkan.

Pribadi Penganiaya
Apa sih penyebab cowok itu jadi pribadi penganiaya? Biasanya dia memang tampak aneh dan sulit diprediksi, yaitu kadang baik kadang nggak. Bisa jadi, pacar menjadi pribadi penganiaya karena pernah dianiaya ayahnya waktu kecil. Aniaya di sini nggak cuma fisik ya. Yang paling sering dan berbahaya ialah serangan terus menerus terhadap harga dirinya dan dilakukan di depan umum. Inilah yang membentuk pribadi penganiaya dalam diri seseorang. Dia tumbuh dengan masalah harga diri. Berusaha keras untuk diterima, dan takut ditinggalkan orang yang dikasihi. Tapi di sisi lain, dia tertekan oleh kedekatan hubungan itu. Perasaan bertentangan yang menyakitkan.

Lambat laun, kecenderungan menganiaya menjadi tertanam di dalam sistem dirinya. Dia terprogram buat melakukan kekerasan terhadap orang-orang terdekatnya. Keinginan untuk berubah tentu ada, tapi individu korban trauma sering kali nggak mampu.

Jangan Gambling
Kenapa cewek masih saja bertahan dengan pacar yang melakukan dating violence? Karena mereka percaya sebuah keyakinan yang menyesatkan, misalnya "dia udah minta maaf, dia janji akan berubah," Ini kesalahan besar. Kalau dia sekarang saja berani mukul, sebaiknya nggak gambling dengan meyakini dia akan berubah. Nggak mau kan, kamu sampai dua mengalami kekerasan?!

Pacaran adalah masa perkenalan. So, begitu menemukan keanehan dan bakal membahayakan, pertimbangkan lagi. Bijaklah memilih teman hidup. Kalau sudah terlanjur mengalami kekerasan, lakukan beberapa pilihan ini.
  • Segera putuskan hubungan kalian.
  • Putus sementara lalu minta pacr menemui konselor atau bantuan terapis.
  • Minta pendapat orang tua, saudara, teman dekat.
  • Ubah status dari pacar ke teman biasa sambil menjaga jarak.
Gimana Menghindarinya? 
mengingat makin meningkatnya kasus dating violence, maka penting banget buat menghindarinya. Tipsnya :
  • Sebelum jadian dan sering pergi berdua aja, pastikan calon pacar benar-benar sudah kamu kenal di dunia nyata, alias nggak sekedar kenalan lewat chatting atau jejaring sosial ya.
  • Kenali dulu siapa teman-temannya. Juga telusuri latar belakang keluarganya. Karena keluarga broken home bisa jadi faktor pemicu seseorang melakukan tindakan kekerasan. dalam pacaran, meski nggak semua begitu.
  • saling sepakat untuk membina hubungan yang sehat sejak awal pacaran. Waspadai kalau pacar sudah mulai melakukan tindakan kekerasan. Pahami bahwa kita berhak atas tubuh kita, dan nggak ada yang boleh menyakiti, nggak terkecuali pacar. Ingat, your body is your right!
  • Jangan memaksakan diri sendiri untuk menyenangkan pacar kalau hal itu nggak kita kehendaki. Jangan segan-segan menceritakan kekerasan dalam pacaran yang kamu alami ke teman atau orang tua ya.
  • Jangan takut untuk berontak dan melawan kalau kamu mengalami kekerasan dalam pacaran. Kalau kekerasan yang kamu alami sudah keterlaluan dan membahayakan, jangan takut untuk melaporkannya ke pihak yang berwajib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar